Budaya
Desa Cantik di Polewali Mandar: Kantornya Menyerupai Istana Presiden
Berkunjung ke Polewali Mandar, temukan Gedung Putih yang megah dan bagaimana kehadirannya mengubah dinamika komunitas kami. Temukan lebih banyak di sini!
Di desa kami yang indah, Polewali Mandar, Gedung Putih menonjol dengan fasad putih yang memukau dan aksen emas yang elegan, mengingatkan pada istana presiden. Gedung modern ini menampung kantor kepala desa, ruang staf, dan aula yang luas yang mendorong keterlibatan komunitas. Ini lebih dari sekadar kantor; ini adalah pusat budaya yang menggabungkan warisan kami dengan praktik kontemporer. Bergabunglah bersama kami untuk menjelajahi bagaimana Gedung Putih mengubah desa kami dan menyatukan kami!
Terletak di jantung Polewali Mandar, Desa Kurma menarik perhatian kita dengan kantor desanya yang menakjubkan, yang akrab disebut “Gedung Putih.” Saat kita mendekati permata arsitektur ini, kita disambut oleh fasadnya yang mencolok berwarna putih dengan hiasan emas yang elegan, mengingatkan kita pada Istana Presiden Indonesia. Bangunan ini berdiri tegak dengan ukuran 10×13 meter, dan secara prominent menampilkan lambang Garuda, simbol kuat dari Republik Indonesia.
Struktur yang indah ini bukan hanya memanjakan mata; ini juga merupakan langkah penting dalam melestarikan warisan budaya kita sambil merangkul modernitas.
Saat kita memasuki Gedung Putih, kita disambut oleh tiga ruang fungsional: kantor kepala desa, ruang staf, dan aula pertemuan yang luas. Ruang yang dirancang dengan penuh pertimbangan ini meningkatkan kapasitas pemerintah lokal dalam melayani kita, para penduduk, sehingga memperkuat rasa komunitas dan keterlibatan.
Sejak pembangunannya dimulai pada tahun 2023 dan selesai pada November 2024, kita telah melihat transformasi yang luar biasa di Desa Kurma. Proyek ini, yang dibiayai oleh anggaran alokasi desa pemerintah lokal dengan total biaya 300 juta rupiah, telah memicu kebanggaan lokal yang besar.
Kita telah berbagi banyak momen di gedung ini, di mana tradisi lokal menjadi hidup melalui diskusi dan pertemuan yang semarak. Aula pertemuan sering kali penuh energi saat pemimpin desa dan penduduk bersatu untuk mengatasi masalah mendesak, merayakan tonggak penting, atau sekadar berhubungan melalui pengalaman bersama.
Gedung Putih telah menjadi pusat kebudayaan, tempat di mana warisan kita dan pemerintahan modern berpadu dengan mulus. Sungguh menginspirasi untuk menyaksikan bagaimana kantor baru ini telah memperbaiki persepsi kita tentang pemerintahan, membuat administrasi lokal lebih mudah diakses dan transparan.
Selain itu, desain menarik Gedung Putih telah menarik perhatian di media sosial, menunjukkan desa kita kepada khalayak yang lebih luas. Orang-orang di luar komunitas kita mulai memperhatikan tradisi, seni, dan adat kita.
Mereka menemukan keindahan warisan kita melalui lensa bangunan megah ini. Kita merasa diberdayakan saat kita berbagi cerita dan merayakan aspek unik dari budaya kita dengan dunia.
Di setiap sudut Gedung Putih, kita merasakan semangat leluhur kita yang telah menurunkan tradisi mereka kepada kita. Bangunan ini lebih dari sekadar kantor desa; ini adalah bukti komitmen kita untuk melestarikan warisan budaya sambil melangkah berani ke masa depan.