Bencana
Kecelakaan Sungai: Tiga Mahasiswa Unhas Hanyut dan Ditemukan Meninggal
Guntur deras mengakibatkan tragedi memilukan bagi tiga mahasiswa Unhas yang terbawa arus, namun bagaimana kejadian ini membawa dampak bagi keselamatan di alam bebas?
Pada tanggal 23 Januari 2025, kita mendengar tentang insiden tragis yang melibatkan tiga mahasiswa Universitas Hasanuddin yang tersapu oleh banjir di Sungai Bislab. Hujan lebat menciptakan kondisi berbahaya, menyebabkan mereka hilang saat survei lokasi berkemah. Upaya pemulihan dimulai segera, dan pada tanggal 24 Januari, semua jenazah berhasil ditemukan. Korban diidentifikasi sebagai Jean Eclezia (19), Rizky Rahim (21), dan Syadza (19). Menanggapi tragedi ini, otoritas lokal menekankan pentingnya pendidikan keselamatan dan kesadaran risiko untuk kegiatan di luar ruangan, khususnya selama musim hujan. Lebih lanjut mengenai tindakan proaktif komunitas akan diikuti.
Tinjauan Insiden
Pada tanggal 23 Januari 2025, kita menyaksikan sebuah insiden tragis ketika tiga mahasiswa dari Universitas Hasanuddin (Unhas) terseret oleh Sungai Bislab selama survei lokasi berkemah.
Hujan lebat telah menyebabkan sungai itu banjir, yang mengakibatkan kondisi berbahaya yang kemungkinan besar diremehkan oleh para mahasiswa. Korban, Jean Eclezia (19), Syadza (19), dan Rizky Rahim (21), semua dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, menghadapi bahaya sungai yang tidak terduga yang menyebabkan peristiwa naas ini.
Operasi pencarian dan penyelamatan dimulai segera, dan pada tanggal 24 Januari, semua tiga jenazah ditemukan pada jarak yang berbeda dari lokasi kejadian.
Insiden ini menekankan perlunya protokol keselamatan yang lebih baik untuk melindungi mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan luar ruangan dan untuk meningkatkan kesadaran akan potensi bahaya sungai.
Pemulihan Korban
Meskipun dengan keadaan yang menghancurkan, upaya pemulihan bagi korban kecelakaan sungai dilakukan dengan tekad dan urgensi.
Pada tanggal 24 Januari 2025, jasad tiga mahasiswa yang hilang dari Universitas Hasanuddin berhasil ditemukan setelah terseret oleh arus Sungai Bislab. Jenazah Jean Eclezia ditemukan sejauh 500 meter dari hilir, sementara Rizky Rahim berada 200 meter dari lokasi kejadian, dan Cha-cha ditemukan sekitar 3 kilometer jauhnya.
Basarnas Makassar memimpin operasi pemulihan, bekerja sama dengan otoritas lokal dan relawan komunitas. Upaya ini berpuncak pada identifikasi resmi ketiga korban, yang berusia 19 dan 21 tahun, memungkinkan keluarga mereka untuk menerima orang tercinta mereka untuk pengaturan yang layak.
Dedikasi yang ditunjukkan selama proses ini patut diacungi jempol.
Tanggapan Komunitas dan Tindakan Keselamatan
Saat kita merenungkan kecelakaan sungai tragis yang melibatkan tiga mahasiswa Universitas Hasanuddin, jelas bahwa tindakan komunitas yang mendesak diperlukan untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
Otoritas lokal telah menyoroti perlunya pendidikan keselamatan yang lebih baik, terutama bagi siswa yang melakukan aktivitas luar ruangan selama musim hujan.
Kita harus bersama-sama meningkatkan kesadaran komunitas tentang bahaya sungai, khususnya risiko lonjakan air mendadak.
Sebagai tanggapan, diskusi sedang dilaksanakan untuk mengimplementasikan program pendidikan yang menginformasikan siswa tentang keselamatan air.
Universitas telah berjanji untuk memperkuat protokol keselamatannya dan menyediakan pelatihan yang lebih baik untuk kegiatan lapangan.