Politik

Penunjukan Jeje Govinda sebagai Ketua PAN Bandung Barat, 5 PAC Absen

Perubahan mencolok di PAN Bandung Barat terjadi saat Jeje Govinda diangkat sebagai ketua, namun ketidakhadiran dari 5 PAC menimbulkan pertanyaan yang mengkhawatirkan tentang persatuan.

Pada tanggal 16 Mei 2025, Jeje Ritchie Ismail, yang dikenal luas sebagai Jeje Govinda, secara resmimengambil alih jabatan sebagai Ketua DPD PAN Bandung Barat, sebuah langkah yang diumumkan oleh Zulkifli Hasan melalui SK Nomor: PAN/A/Kpts/KU-SJ/015/V/2025. Peralihan kepemimpinan ini menandai momen penting bagi partai kami, terutama karena berlangsung di saat persatuan sangat diperlukan untuk pertumbuhan dan langkah-langkah masa depan bersama.

Acara pelantikan yang berlangsung di Padalarang dihadiri oleh 11 dari 16 anggota DPC, menunjukkan dukungan yang cukup signifikan, meskipun belum lengkap, terhadap kepemimpinan baru Jeje. Kami mengakui bahwa absennya lima anggota Pimpinan Anak Cabang (PAC) menimbulkan pertanyaan mengenai kohesi internal. Beberapa ketidakhadiran ini disebabkan oleh pengunduran diri, status non-kader, dan satu anggota yang dipecat karena membangkang selama pemilihan sebelumnya.

Situasi ini menyoroti kebutuhan mendesak untuk introspeksi di dalam internal kita. Seperti yang ditekankan Jeje, persatuan partai sangat penting untuk menciptakan suasana kerja sama yang dapat mendorong PAN maju di Bandung Barat. Peralihan kepemimpinan ini bukan sekadar pergantian figur; ini adalah panggilan untuk kita semua agar bersatu dan mengatasi perpecahan yang ada di dalam partai.

Pelantikan Jeje bukan sekadar formalitas; ini adalah peluang untuk revitalisasi. Dengan Musda yang akan datang di depan mata, kita harus menghadapi masalah internal secara langsung. Ini adalah kesempatan kita untuk merefleksikan keputusan-keputusan di masa lalu, belajar dari kesalahan, dan menetapkan arah baru. Gaya kepemimpinan Jeje mendorong kolaborasi dan dialog, yang kami yakini sangat penting untuk menyatukan anggota.

Selain itu, pengakuan Jeje terhadap tantangan yang ada merupakan sikap yang menyegarkan. Dengan secara terbuka membahas kebutuhan akan persatuan, dia membuka jalan bagi suasana yang lebih transparan dan inklusif. Hal ini sangat mungkin memunculkan kembali semangat dan tujuan yang lebih kuat di antara anggota, sehingga kita dapat lebih fokus pada misi utama—melayani masyarakat Bandung Barat dan meningkatkan pengaruh partai kita.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Trending

Exit mobile version