Nasional
Kontribusi Kalimantan terhadap Pencapaian Target Ekonomi Nasional
Inilah bagaimana Kalimantan meningkatkan perekonomian Indonesia dengan kontribusi yang signifikan terhadap PDB dan inisiatif ekonomi berkelanjutan. Temukan perannya lebih lanjut.
Kalimantan secara signifikan berkontribusi terhadap target ekonomi nasional Indonesia dengan meningkatkan PDB melalui sektor-sektor kuat seperti pertambangan dan energi. Ini menyumbang sekitar 8,45% terhadap PDB nasional, menempati peringkat ketiga di antara pulau-pulau Indonesia. Secara khusus, Kalimantan Timur memimpin dengan pertumbuhan yang mengesankan dan kontribusi sumber daya, seperti batu bara, yang vital untuk pasar energi yang sedang booming. Meskipun menghadapi tantangan seperti ketergantungan pada sumber daya tak terbarukan dan fluktuasi harga komoditas, dorongan Kalimantan menuju praktik berkelanjutan dan inisiatif ekonomi hijau memposisikannya sebagai pemain kunci dalam pembangunan berkelanjutan. Proyek ekonomi biru yang sedang berkembang menyoroti potensinya untuk diversifikasi lebih lanjut, menjanjikan kontribusi yang lebih besar terhadap tujuan fiskal Indonesia. Temukan bagaimana upaya ini membentuk masa depan.
Dampak Ekonomi Kalimantan

Kalimantan memainkan peran penting dalam membentuk ekonomi nasional Indonesia, menyoroti dampak ekonominya. Sebagai kontributor terbesar ketiga bagi ekonomi, Kalimantan menyumbang 8,45% dari PDB nasional pada Kuartal 1 2014, hanya berada di belakang Jawa dan Sumatra. Kontribusi yang besar ini menegaskan pentingnya wilayah tersebut dalam lanskap ekonomi Indonesia.
Lebih dalam lagi, pertumbuhan ekonomi Kalimantan bervariasi antar provinsi, dengan tingkat pertumbuhan antara 2,44% hingga 5,87%, yang mengarah pada pertumbuhan agregat sebesar 3,67% di seluruh distrik. Secara khusus, Kalimantan Timur menonjol pada Kuartal 1 2024, mencapai pertumbuhan tahunan yang kuat sebesar 7,26% dan menyumbang hampir setengah (48,12%) dari nilai tambah daerah. Angka-angka tersebut menggambarkan lingkungan ekonomi dinamis di Kalimantan dan perannya yang penting dalam mendorong kemajuan regional.
Inti dari mesin ekonomi Kalimantan adalah sektor pertambangan dan penggalian, dengan pertambangan sendiri menyumbang 36,68% dari Produk Domestik Regional Bruto. Permintaan global untuk batu bara, yang penting untuk pasokan listrik, meningkat 11% dari tahun ke tahun, menekankan pengaruh Kalimantan dalam produksi energi. Meskipun memiliki kekuatan ekonomi, Kalimantan menghadapi tantangan infrastruktur kesehatan yang signifikan, terutama di daerah pedesaan di mana akses ke fasilitas medis terbatas.
Permintaan ini bukan hanya merupakan bukti kemampuan daerah tersebut tetapi juga menyoroti posisi kritis Kalimantan dalam memenuhi kebutuhan energi global.
Tantangan dalam Transisi Ekonomi
Meskipun kontribusi ekonomi yang signifikan, ketergantungan pada sumber daya tak terbarukan seperti minyak, gas, dan batu bara menimbulkan kekhawatiran yang mendesak bagi kesehatan ekonomi jangka panjang Kalimantan. Anda harus mempertimbangkan bagaimana penipisan sumber daya ini dapat membahayakan stabilitas ekonomi di masa depan. Tingkat pertumbuhan ekonomi di wilayah ini, yang berkisar antara 2,44% hingga 5,87%, patut dipuji, tetapi tidak menceritakan keseluruhan cerita. Tantangan sosial seperti kemiskinan, pengangguran, dan ketidaksetaraan masih ada, membuatnya penting untuk fokus pada lebih dari sekadar angka ekonomi. Beralih ke ekonomi berbasis sumber daya terbarukan bukan hanya pilihan tetapi kebutuhan untuk selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan global. Anda perlu memikirkan bagaimana memastikan pendapatan jangka panjang untuk generasi mendatang tanpa mengorbankan aset alam daerah tersebut. Perencanaan yang efektif untuk transisi ini menuntut pengumpulan dan analisis data yang akurat. Ini penting untuk menciptakan strategi yang tidak hanya teoretis tetapi dapat dilaksanakan dan disesuaikan dengan konteks unik Kalimantan. Meningkatkan pengembangan infrastruktur adalah kunci untuk membuka potensi ekonomi Kalimantan dan memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan. Sejak inisiatif untuk pembangunan berkelanjutan dimulai pada tahun 2016, kolaborasi di antara para pemangku kepentingan sangat penting. Memanfaatkan kekuatan lokal dan keunggulan kompetitif dapat memberikan fondasi yang kokoh untuk ekonomi yang lebih hijau, tetapi itu memerlukan komitmen dan koordinasi.
Penyelarasan Pembangunan Berkelanjutan

Saat beralih menuju pembangunan berkelanjutan, menyelaraskan strategi ekonomi Kalimantan dengan tujuan global adalah hal yang sangat penting. Anda perlu fokus pada peralihan dari ekonomi yang bergantung pada sumber daya tak terbarukan ke ekonomi yang berbasis pada sumber daya terbarukan untuk memastikan keberlanjutan.
Sejak tahun 2016, Kalimantan telah memulai pengembangan ekonomi hijau, mengintegrasikan pertimbangan lingkungan ke dalam perencanaan ekonomi. Pergeseran ini sangat penting, karena ketergantungan wilayah terhadap sumber daya tak terbarukan menimbulkan tantangan keberlanjutan yang signifikan. Dengan memanfaatkan keunggulan komparatif dan kompetitif, Kalimantan dapat mencapai pertumbuhan berkelanjutan sambil memberikan kontribusi yang berarti bagi ekonomi nasional.
Ekosistem Kalimantan yang beragam, termasuk hutan hujan dan sungai-sungai, menawarkan potensi besar untuk ekowisata dan pengelolaan sumber daya yang berkelanjutan, yang selaras dengan tujuan lingkungan global.
Forum Konsultasi Regional (Konreg) memainkan peran strategis dalam proses penyelarasan ini. Ini adalah platform yang berharga untuk memanfaatkan kekuatan lokal dan memastikan strategi ekonomi tetap kompetitif.
Pengumpulan data yang akurat melalui forum ini sangat penting untuk perencanaan pembangunan berkelanjutan yang efektif. Ini membantu dalam menangani tantangan sosial seperti kemiskinan dan ketidaksetaraan, yang sangat penting untuk pembangunan ekonomi yang holistik.
Pendekatan Anda harus menekankan perencanaan yang jelas dan terukur untuk mengatasi tantangan ini sambil mendorong pertumbuhan ekonomi yang positif. Dengan cara ini, Kalimantan dapat terus menyumbang 8,45% terhadap ekonomi nasional, memposisikan dirinya sebagai pemain kunci dalam mencapai tujuan ekonomi dan lingkungan jangka panjang Indonesia.
Sorotan Pertumbuhan Sektoral
Selama kuartal pertama tahun 2024, Kalimantan Timur menunjukkan ketahanan ekonomi yang luar biasa dengan pertumbuhan tahunan sebesar 7.26%, menegaskan perannya yang penting dalam penambahan nilai regional Kalimantan.
Pertumbuhan ini menyumbang 48.12% terhadap output ekonomi keseluruhan wilayah, menunjukkan dampaknya yang signifikan terhadap lanskap ekonomi Kalimantan.
Sektor Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial muncul sebagai pemain kunci, mencapai tingkat pertumbuhan yang kuat sebesar 17.44%.
Ekspansi sektor ini menyoroti pengaruhnya yang semakin besar terhadap ekonomi, didorong oleh peningkatan layanan publik dan langkah-langkah keamanan.
Sementara itu, sektor Listrik dan Gas mengalami pertumbuhan kuartal-ke-kuartal sebesar 5.06%, didorong oleh peningkatan kegiatan produksi dan distribusi, mencerminkan respons sektor terhadap permintaan energi yang meningkat.
Pertambangan terus menjadi pilar ekonomi Kalimantan Timur, menyumbang 36.68% terhadap Produk Domestik Regional Bruto-nya.
Dominasi sektor ini menegaskan perannya yang kritis, didukung oleh sumber daya alam yang kaya dan permintaan yang berkelanjutan.
Investasi dan pengeluaran publik juga penting untuk narasi pertumbuhan ini.
Pembentukan Modal Tetap Bruto dan pengeluaran konsumsi pemerintah memimpin sebagai kontributor pertumbuhan tertinggi, menekankan pentingnya investasi dan pengeluaran publik dalam mendorong kemajuan sektoral.
Elemen-elemen ini secara kolektif membentuk lanskap ekonomi dinamis Kalimantan Timur. Selain itu, keberhasilan ekonomi wilayah ini didukung oleh strategi yang diterapkan untuk mendorong industri lokal, yang sejalan dengan inisiatif pertumbuhan ekonomi nasional.
Dinamika Fiskal dan Pendapatan

Pertumbuhan sektoral yang mengesankan di Kalimantan Timur menjadi landasan untuk memeriksa dinamika fiskal dan pendapatannya. Pada November 2024, pendapatan negara di wilayah tersebut mencapai Rp35,09 triliun, mencapai 73,10% dari targetnya, meskipun terjadi penurunan sebesar 3,68% dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan ini terutama disebabkan oleh pendapatan pajak yang lebih rendah, yang mencapai Rp24,78 triliun, hanya memenuhi 54,07% dari target akibat penurunan harga komoditas, terutama batu bara dan minyak sawit mentah (CPO).
Namun, Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) Kalimantan Timur menunjukkan titik terang, mencapai Rp2,91 triliun, melampaui target sebesar 132,72%. Kinerja yang kuat dalam layanan pelabuhan dan pendidikan mendorong kesuksesan ini.
Sementara itu, transfer kumulatif ke daerah (TKD) mencapai Rp34,91 triliun, mencapai 89,32% dari target dengan pertumbuhan sebesar 18,26% dibandingkan tahun sebelumnya, menekankan peran penting pendanaan pemerintah pusat dalam menjaga stabilitas keuangan regional.
Pendapatan APBD sebesar Rp43,46 triliun, 66,36% dari target, menyoroti tantangan fiskal yang dihadapi Kalimantan Timur di tengah fluktuasi ekonomi dan ketergantungan pada ekspor komoditas.
Selain itu, terdapat penekanan yang semakin meningkat pada praktik berkelanjutan dalam pengembangan infrastruktur, karena wilayah ini berupaya memastikan stabilitas ekonomi jangka panjang dan pelestarian lingkungan. Memahami dinamika ini sangat penting untuk membentuk kebijakan yang memperkuat ketahanan regional dan berkontribusi pada tujuan ekonomi nasional.
Memajukan Ekonomi Biru
Di Kalimantan Tengah, kemajuan ekonomi biru merupakan pergeseran penting menuju pengelolaan sumber daya laut yang berkelanjutan yang menjanjikan untuk merangsang pertumbuhan ekonomi lokal dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Dengan berfokus pada inisiatif seperti Shrimp Estate Berkah di Sukamara, yang didukung oleh Bappenas, Anda menyelaraskan kebijakan lokal dengan tujuan ekonomi biru yang lebih luas. Target produksi udang nasional sebesar 2 juta ton adalah batu loncatan untuk memanfaatkan pasar perikanan global yang sedang booming, yang diproyeksikan tumbuh dari USD 269,3 miliar pada tahun 2023 menjadi USD 419,09 miliar pada tahun 2030. Borneo terkenal karena ekosistem yang beragam dan sumber daya alam yang signifikan, yang memainkan peran penting dalam kegiatan ekonomi seperti produksi kelapa sawit dan pertambangan.
Berikut adalah bagaimana inisiatif ini berdampak pada area kunci:
Aspek | Dampak | Contoh |
---|---|---|
Pertumbuhan Ekonomi | Meningkatkan PDRB lokal | Peningkatan investasi perikanan |
Pendapatan Masyarakat | Menyediakan mata pencaharian yang stabil | Penciptaan lapangan kerja di budidaya udang |
Pengelolaan Sumber Daya Laut | Menjamin keberlanjutan | Melestarikan ekosistem laut |
Dengan peningkatan investasi di sektor perikanan, Anda dapat mengharapkan dampak positif pada Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Kolaborasi dengan pemangku kepentingan dan kepatuhan terhadap kebijakan nasional sangat penting untuk memastikan keberhasilan pelaksanaan. Melibatkan masyarakat dalam praktik berkelanjutan tidak hanya melestarikan ekosistem laut tetapi juga memastikan manfaat ekonomi jangka panjang. Keterlibatan proaktif Anda adalah kunci untuk mewujudkan potensi penuh ekonomi biru Kalimantan Tengah.
Kesimpulan
Anda telah melihat bagaimana kontribusi ekonomi Kalimantan sangat penting dalam mencapai target nasional. Meskipun menghadapi tantangan dalam transisi ekonomi, Kalimantan sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan, mendorong pertumbuhan di berbagai sektor. Dinamika fiskal dan aliran pendapatan di wilayah ini memainkan peran penting, seperti "pisau Swiss" bagi ekonomi. Memajukan Ekonomi Biru lebih lanjut memperkuat dampaknya. Dengan menangani elemen-elemen ini, Kalimantan memastikan pengaruh dan relevansinya yang berkelanjutan dalam membentuk lanskap ekonomi bangsa.

Nasional
Penangkapan Perampok Habib di Jakarta Utara Berakhir dengan Penembakan karena Perlawanan
Di Jakarta Utara, penangkapan dramatis para perampok bersenjata berakhir dengan tembakan, menimbulkan pertanyaan tentang keamanan komunitas dan sejauh mana polisi akan bertindak—apa sebenarnya yang terjadi?

Kami menyaksikan respons polisi yang luar biasa di Jakarta Utara menyusul perampokan terhadap Habib Khanif Assidiqi. Empat pelaku bersenjata dengan cepat dikejar, yang mengakibatkan mereka ditangkap hanya dua kilometer dari lokasi. Namun, para tersangka melakukan perlawanan saat ditangkap, memaksa polisi untuk menembak kaki mereka. Insiden ini menekankan konsekuensi serius dari tindakan mereka dan menyoroti pentingnya kewaspadaan komunitas terhadap kejahatan jalanan. Masih banyak yang perlu dijelajahi tentang peran komunitas dalam keamanan dan keselamatan.
Pada tanggal 13 Februari 2025, kita menyaksikan perampokan yang terang-terangan di Jakarta Utara ketika empat penyerang bersenjata menyerang Habib Khanif Assidiqi, mengancamnya dengan sabit dan mencuri motornya. Kejadian mengejutkan ini mengguncang rasa keamanan kita dan mengingatkan kita akan bahaya yang selalu ada di komunitas kita. Keberanian para perampok membuat banyak dari kita bertanya-tanya tentang langkah-langkah yang dapat kita ambil untuk pencegahan perampokan dan peningkatan keamanan komunitas.
Menyusul perampokan tersebut, polisi segera bertindak, memulai operasi yang menunjukkan komitmen mereka untuk mengembalikan kedamaian. Dalam waktu singkat, mereka berhasil mengejar para tersangka sekitar dua kilometer sebelum menangkap mereka. Pengejaran ini tidak hanya menunjukkan respons cepat polisi tetapi juga menonjolkan pentingnya keterlibatan komunitas dalam melaporkan aktivitas mencurigakan.
Kita harus tetap waspada dan proaktif di lingkungan kita untuk mencegah tindakan kriminal semacam ini.
Identifikasi sebagai Revan Alviansyach (22), Dodi Apriyanto (22), Aburijal (21), dan Muhamad Rifan (21), keempat tersangka menghadapi konsekuensi serius atas tindakan mereka. Selama penangkapan, mereka melakukan perlawanan, mengakibatkan polisi menembak kaki mereka. Tindakan ekstrem ini menekankan keparahan kejahatan mereka dan risiko yang dihadapi penegak hukum saat menghadapi penjahat bersenjata.
Keempat individu tersebut kemudian dikenai tuntutan berdasarkan Pasal 365 KUHP Indonesia untuk perampokan dengan ancaman kekerasan.
Menyusul insiden ini, polisi menekankan perlunya kewaspadaan komunitas yang berkelanjutan untuk secara efektif memerangi kejahatan jalanan. Kita semua memiliki peran dalam memastikan lingkungan kita aman.
Dengan memupuk rasa kebersamaan dan mendorong komunikasi terbuka, kita dapat menciptakan lingkungan di mana kejahatan kurang mungkin terjadi. Program ronda lingkungan, pertemuan komunitas, dan peningkatan kehadiran polisi semuanya berkontribusi pada pencegahan perampokan.
Saat kita merenungkan peristiwa yang mengkhawatirkan hari itu, mari kita ingatkan diri kita bahwa keselamatan adalah tanggung jawab bersama. Dengan tetap waspada dan saling mendukung, kita dapat membuat komunitas kita tangguh terhadap kejahatan.
Bersama, kita dapat mendukung langkah-langkah keamanan yang lebih baik, mendorong lebih banyak sumber daya polisi, dan menumbuhkan budaya kesadaran. Mari kita tidak membiarkan ketakutan mengendalikan hidup kita, melainkan bersatu dalam keinginan kita akan kebebasan dan keamanan.
Kita dapat merebut kembali jalan-jalan kita dan memastikan bahwa insiden seperti perampokan Habib menjadi jarang terjadi, bukan norma.
Nasional
Kemacetan di Monas: Mobilitas Terhambat oleh Parkir Pejabat Daerah
Keputusan parkir yang membingungkan oleh pejabat di Monas menyebabkan kemacetan lalu lintas yang parah—apa yang bisa dilakukan untuk mencegah kekacauan seperti itu di masa depan?

Kemacetan lalu lintas baru-baru ini di Monas adalah demonstrasi yang jelas tentang bagaimana parkir yang tidak tepat oleh pejabat daerah dapat menghambat mobilitas publik. Sekitar 481 kendaraan menempati jalur utama, memaksa lalu lintas masuk ke satu jalur dan menciptakan kemacetan yang signifikan. Para pengguna jalan menghadapi penundaan yang lama dan stres meningkat selama jam sibuk. Insiden ini menimbulkan pertanyaan penting tentang pertanggungjawaban di antara pejabat. Untuk benar-benar memahami implikasi dari kejadian ini, sangat penting untuk mempertimbangkan rekomendasi untuk pengelolaan lalu lintas yang lebih baik ke depannya.
Pada tanggal 18 Februari 2025, kita menyaksikan kemacetan lalu lintas yang signifikan di sekitar Monumen Nasional (Monas) yang dimulai sejak pagi hari pukul 07:00 WIB. Kemacetan ini berasal dari parkir yang tidak tepat oleh para kandidat kepala daerah, yang kendaraannya memenuhi jalan-jalan di Jalan Medan Merdeka Utara dan Medan Merdeka Barat. Dengan sekitar 481 kendaraan yang memenuhi lajur, ruang jalan berkurang drastis, menyebabkan hambatan besar dalam aliran lalu lintas.
Saat kita melintasi kepadatan pagi hari, menjadi jelas bahwa dampak dari situasi parkir ini sangat luas, terutama selama jam sibuk kantor. Konsekuensi dari kemacetan lalu lintas ini langsung terasa dan menakutkan. Para penglaju menghadapi antrian panjang, dan keterlambatan menjadi hal biasa bagi mereka yang mencoba mencapai tujuan mereka.
Ruang terbatas untuk kendaraan memaksa situasi menjadi satu lajur untuk lalu lintas umum, menciptakan titik penyempitan yang memperparah kondisi yang sudah sulit di sekitar Monas. Jelas bahwa pengelolaan lalu lintas yang efektif dan kepatuhan terhadap peraturan parkir sangat kurang dalam skenario ini.
Penegak hukum setempat dan penyelenggara acara membuat beberapa permintaan agar kendaraan yang melanggar dipindahkan. Mereka menekankan pentingnya kerja sama dari para pejabat, menyoroti bahwa situasi seperti ini merusak prinsip pelayanan publik yang seharusnya dijunjung tinggi oleh para kepala daerah.
Ini menimbulkan pertanyaan penting tentang akuntabilitas dan tanggung jawab. Mengapa para kandidat ini mengabaikan pedoman yang dimaksudkan untuk memastikan kelancaran aliran lalu lintas? Saat kita merenungkan insiden ini, menjadi jelas bahwa kurangnya kepatuhan terhadap peraturan parkir tidak hanya mempengaruhi para penglaju tetapi juga memberikan contoh yang buruk bagi komunitas.
Insiden ini berfungsi sebagai studi kasus tentang kebutuhan strategi pengelolaan lalu lintas yang lebih baik di lingkungan perkotaan. Sangat penting bagi para pejabat untuk mengenali dampak tindakan mereka terhadap mobilitas publik.
Situasi di sekitar Monas pada hari itu menggambarkan bagaimana kegagalan untuk mematuhi peraturan yang telah ditetapkan dapat menyebabkan gangguan yang luas. Kita harus mendukung penegakan peraturan parkir yang lebih ketat dan perencanaan yang lebih baik untuk acara-acara yang menarik kerumunan besar.
Nasional
Konfrontasi di Finns Club Bali: Warga Asing Bertengkar dengan Keamanan
Dalam insiden mengejutkan di Finns Club Bali, turis asing bertikai dengan keamanan, menimbulkan pertanyaan tentang keamanan dan masa depan pariwisata di wilayah tersebut.

Pada tanggal 11 Februari 2025, terjadi konfrontasi keras di Finns Club Bali antara turis asing dan personel keamanan. Insiden ini menimbulkan kekhawatiran serius tentang keamanan turis, menyoroti masalah dengan tindakan keamanan saat ini. Perilaku agresif beberapa turis mengabaikan hukum lokal, memicu respon cepat dari polisi dan penyelidikan terhadap kejadian tersebut. Jelas bahwa reputasi Bali sebagai destinasi yang ramah turis terancam. Kita dapat mengkaji apa artinya ini untuk masa depan pariwisata di wilayah tersebut.
Saat kita menyelidiki peristiwa mengkhawatirkan yang terjadi di Finns Club Bali pada 11 Februari 2025, jelas bahwa bentrokan kekerasan antara turis asing dan personel keamanan mengajukan pertanyaan serius tentang keamanan di destinasi wisata populer.
Sebuah video viral merekam kekacauan tersebut, menampilkan beberapa turis asing tanpa baju menyerang seorang penjaga keamanan dengan senjata improvisasi, termasuk tiang parkir dan papan kayu. Adegan tersebut bukan hanya tampilan kekerasan yang mengejutkan; ini juga mengganggu lalu lintas dan membuat turis di sekitarnya melarikan diri dalam panik.
Insiden ini menonjolkan masalah mendesak tentang keamanan turis di Bali, destinasi yang terkenal dengan keindahan dan keramahannya. Kita harus bertanya pada diri sendiri: bagaimana bisa kejadian kekerasan seperti ini terjadi di tempat yang bergantung pada pariwisata? Tindakan agresif dari turis yang terlibat mencerminkan ketidakpedulian yang mengkhawatirkan terhadap hukum dan adat lokal, dan menimbulkan kekhawatiran tentang efektivitas langkah keamanan yang ada di tempat wisata.
Sebagai pengunjung, kita memiliki tanggung jawab untuk menghormati lingkungan sekitar dan memastikan bahwa tindakan kita tidak membahayakan keselamatan orang lain.
Kepolisian setempat merespon dengan cepat terhadap insiden tersebut, memulai penyelidikan dan memeriksa seorang warga negara asing yang diduga terlibat. Kepala Polisi Kuta Utara menekankan keparahan perkelahian tersebut, meminta bantuan publik untuk mengidentifikasi tersangka tambahan.
Keseriusan ini menegaskan perlunya protokol keamanan yang lebih baik di area yang sering dikunjungi oleh turis. Langkah-langkah yang ditingkatkan bisa mencakup pelatihan yang lebih baik untuk personel keamanan, peningkatan pengawasan, dan keterlibatan komunitas untuk membantu mencegah situasi serupa di masa depan.
Kami mengakui bahwa sementara Bali adalah tempat yang mengundang bagi turis, juga harus memprioritaskan keamanan. Bagi kita yang menghargai kebebasan untuk menjelajahi budaya dan lingkungan baru, sangat penting bahwa kita mendukung langkah keamanan yang lebih kuat.
Komitmen terhadap keamanan dapat meningkatkan pengalaman berwisata, memungkinkan kita untuk menikmati waktu di luar negeri tanpa bayang-bayang kekerasan potensial.